Sebuah
cerita, yang mungkin benar-benar pernah terjadi. Saya mendengarnya dari
seorang Kiai yang kemudian saya kembangkan sendiri agar lebih menarik.
Alkisah,
ada seorang juragan kaya yang tinggal di sebuah desa dengan ratusan
sapi, ratusan anak buah, dan tiga orang putra. Salah satu putranya yang
tak bernama gila sepulang dari kota. Anak yang gila tersebut dikurung di
sebuah kamar yang rapat terkunci agar tidak pergi ke mana-mana. Tetapi
pada suatu pagi ketika pembantu ingin memberinya makan, putra tersebut
tidak ada di kamar itu. Pembantu itu bergegas melapor kepada juragan
yang tengah mengawasi sapi-sapinya. Sang juragan justru tertawa dan
kemudian mengumpulkan anak buahnya.
“Aku hendak mengumumumkan sesuatu kepada kalian. Bahwa hari ini anakku yang gila telah kabur dari rumah. Bagi siapa saja yang berhasil menemukannya, dengan senang hati saya mempersilahkan untuk merawatnya.”
Semua orang yang hadir di situ saling pandang. Kecewa. Mereka bubar.
Keesokan harinya, sang juragan kembali mengumpulkan anak buahnya di lapangan.
“Kalian tahu, kenapa saya memanggil kalian?”
Mereka semua menggeleng.
“Seekor sapiku baru saja lepas dari kandang. Kuhalalkan dagingnya bagi kalian yang bisa menangkapnya.”
Tanpa ba-bi-bu, semua orang di situ segera bergerak untuk lebih dulu mendapatkan sapi yang lepas itu.
#Renungan
sumber gambar: di sini