Ketika Karya Kita Dikaji untuk Skripsi



Kabar itu datang pagi-pagi. Kabar yang cukup mengagetkan. Seseorang mengirimkan pesan lewat FB, mengaku berniat mengangkat novel saya yang kedua, “Burung-burung Cahaya” untuk Skripsi. Ia kuliah di Fakultas Tarbiyah UIN Sunankalijaga, rumahnya masih satu kota dengan saya, orang Wonosobo. Tetapi karena tak bisa pulang ia kemudian meminta saya untuk diwawancarai lewat chat FB saja.
“Nanti malam, sekitar jam 10-an.”
Sesuatu yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Ketika launching novel “Mimpi Rasul” di Surabaya, seorang kawan pernah menganjurkan untuk menyumbang buku itu ke Perptakaan Universitas Airlangga, barangkali ada mahasiswa yang berminta mengangkatnya sebagai skripsi. Tetapi saya tidak melakukan anjuran itu. Pikir saya, novel saya bisa dijumpai di toko-toko buku, dan perpustakaan kampus, jika minat tentu akan membelinya.
Maka, saya senang sekali mengetahui niat baik mahasiswa UIN Sunan Kalijaga itu.
Tetapi pada sore yang hujan, saudara saya menelpon mengabarkan kalau dirinya ada di Puskesmas yang tempatnya 30 meter dari rumah saya. Ia terkena infeksi batu ginjal. Sementara istrinya yang bendahara sekolah sedang mengikuti diklat di Semarang. Saya disuruh tidak mengabarkan ke istrinya, begitulah umumnya suami, selalu berusaha menyembunyikan kabar sedih ketika berjauhan dengan istri karena tidak ingin membuatnya gelisah.
  Sebenarnya sudah ada yang menungguinya, tetapi saya yang rumahnya dekat tidak enak hati untu tidak ikut menjaganya. Maka, malam yang dingin itu, saya tidur di kamar Sakinah, ruang rawat inap yang berisi 4 pasien.
Janji saya untuk melayani wawancara sang mahasiswa terpaksa tidak saya penuhi. Ketika buka FB ia sudah mengirimkan pesan. Berikut ini pesannya:
Assalamualaikum, mohon maaf sebelumnya, mungkin kalau mas jusuf belum ada waktu, untuk mempermudah proses wawancara dan tanpa mengganggu waktu mas, bagaimana kalu saya buatkan list pertanyaan saja, nanti tinggal mas jawab pertanyaan yang ada bila ada waktu luang, walau tidak selengkap wawancara, namun secara umum bisa mendapatkan materi yang saya inginkan.

wawancara dengan pengarang novel burung-burung cahaya

1. yang pertama ingin saya tanyakan adalah nama lengkap mas, karena setelah browsing kesana kemari, hanya tertulus nama Jusuf A. N., sebenarnya nama lengkap mas siapa?

2. kapan dan dimana mas dilahirkan?

3. siapakah nama orang tua mas? serta saudara, kalau ada? kemudian apa pekerjaan beliau?

4. untuk mengetahui corak pemikiran seseorang, tentu harus melihat latar belakang seseorang, seperti apakah lingkungan tempat mas dibesarkan? bagaimana pendidikan yang orang tua mas berikan?

5.setiap orang tentu memiliki cita-cita yang ia kejar, cita-cita mas menjadi apa? serta hobi yang mungkin dari kecil hingga saat ini masih dilakukan?

6. bagaimana riwayat pendidikan mas dari tk hingga saat ini? kalau melihat latar novel yang mas tulis, begitu mengetahui seluk-beluk pondok pesantren, apakah mas pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren?

7. saat ini bagaimana kehidupan mas? pekerjaan dan keluarga?

8. mas saat ini tinggal dimana? mungkin bisa mencantumkan alamat lengkapnya?

9. tentu telah banyak karya yang mas ciptakan, apakah ada sebuah karya atau beberapa mungkin yang menurut mas merupakan karya terbaik? apa judulnya dan tengtang apa karya tersebut?

10. berkarya tentu tidak akan berhenti ya mas, apakah saat ini mas sedang manggarap suatu karya?

kita mulai masuk membahas novel burung-burung cahaya ya mas

11. berapa lama mas menulis noel tersebut?

12. sebenarnya apa yang melatar belakangi mas untuk menulis novel tersebut? adakah alasan khusus, misalnya karena melihat akhlak bangsa saat ini yang tidak jelas mengarah kemana?

13. berdasarkan latar belakang, tentu mas punya tujuan yang ingin dicapai dengan adanya novel tersebut. apa harapan yang mas inginkan dari novel tersebut?

14. sebenarnya, inspirasi penulisan novel tersebut datang dari mana? apakah nevel tersebut diangkat dari kisah nyata seseorang, atau memang murni hasil pemikiran mas yang elihat realita yang terjadi?

15. pertama saya membaca novel tersebut, saya langsung merasakan sesuatu yang lain dari novel-novel lain, yaitu tentang pondok pesantren dan tahfidz Qur'an, sesuatu yang bagi saya mungkin belum menemukan dalam novel lain, mengapa mas mengambil setting pondok pesantren dan tema tahfidz Qur'an?

terimakasih mas, mungkin cukup demikian pertanyaan dari saya, mohon maaf sebelumnya bila ada yang kurang berkenan di hati mas. wassalamualaikum.

Lima belas pertanyaan. Mesti segera saya jawab, guna memperlancar tugasnya. Sayang sekali, ia tidak memberi tahu saya judul skripsinya. Tetapi tetap, doa saya teriring, semoga skripsi itu cepat selesai bermanfaat bagi ummat manusia, tidak semata memenuhi syarat sarjana. Amin

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »