Jika beberapa waktu yang lalu kita sudah melakukan tanya jawab seputar makanan dan minuman yang halal dan yang haram, sekarang kita lanjutkan diskusi kita. Masih dalam tema yang sama, seputar makanan yang halal dan yang haram. Tetapi kali ini lebih khusus membahas seputar binatang yang halal dan yang haram.
Pertanyaan berikut ini muncul dari teman-teman di dalam kelas. Saya hanya akan menjawabnya
sepengetahuan saya berdasarkan apa yang saya pelajari dari guru dan buku-buku. Tentu, masih jauh dari lengkap. Maka, sudilah pembaca untuk menambahkannya, agar terjadi dialektika keilmuan yang bermanfaat bagi orang banyak.
Bagaimana kita membedakan daging ayam yang disembelih dan tidak (menjadi bangkai)?
Memang kita harus berhati-hati dalam memilih makanan. Tapi bagaimana mau berhati-hati sedang kita sendiri tidak bisa membedakan apakah ayam yang kita beli di pasar itu disembelih atau tidak. Mungkin kita bisa bertanya kepada penjualnya, tetapi pastilah penjualnya akan menjawab bahwa ayam tersebut disembelih atau menjawab tidak tahu, karena ia hanyalah penjual yang menerima ayam dari distributor.
Jika mau aman dan mantap, belilah ayam yang masih hidup lalu kita sembelih dengan cara yang sesuai syariat. Ah, tapi cukup merepotkan juga. Enakkan kita beli ayam di pasar, bulunya sudah dicabuti bersih, sudah dipotong-potong dan tinggal memasaknya. Tapi jika ayam yang kita beli ternyata adalah bangkai, bagaiamana? Ih, enggaklah ya.
Padahal memang, kita harus tahu bahwa sebelum ayam sampai di pasar ayam diambil oleh distributor dari kandang peternak. Sangat mungkin banyak ayam yang mati. Jika kebetulan distributor adalah orang patuh terhadap syariat islam, tentu bangkai-bangkai ayam itu akan dibuang atau dibuat makanan lele. Tetapi siapa bisa memastikan? Lebih-lebih jika ayam yang mati tanpa disembelih itu banyak, berkarung-karung, distributor pastilah akan berpikir panjang untuk membuangnya.
Maka, tidak jarang, para pedagang ayam menyatukan antara daging ayam bangkai dan daging ayam yang disembelih. Nah, sampai di sini siapa bisa membedakan?
Tenang, berikut adalah beberapa perbedaan antara ayam yang mati karena disembelih dan ayam bangkai.
*Sumber: Thobieb Al-Asyhar, Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan Kesucian Rohani, Al-Mawardi Prima, 2003
Sekarang tidak bingung lagi kan. Sudah tahu cara membedakan ayam yang mati disembelih dan ayam bangkai. Maka, hati-hatilah ketika berbelanja. Cermati baik-baik ciri-ciri di atas. Ohya, sampaikan apa yang sudah kamu tahu ini kepada ibumu, teman, dan tetangga. Jangan pelit kalau soal membagikan ilmu. Oke!
Anda mungkin juga bertanya-tanya: Misalkan kita membeli bakso, tetapi ternyata bakso yang kita makan adalah bakso babi, sementara kita sendiri tidak tahu. Bagaimana hukumnya? Cari tahu jawabannya di sini.
Dan jika anda yang penasaran ingin tahu kenapa babi diharamkan? Jawabannya ada di sini!
Pertanyaan berikut ini muncul dari teman-teman di dalam kelas. Saya hanya akan menjawabnya
sepengetahuan saya berdasarkan apa yang saya pelajari dari guru dan buku-buku. Tentu, masih jauh dari lengkap. Maka, sudilah pembaca untuk menambahkannya, agar terjadi dialektika keilmuan yang bermanfaat bagi orang banyak.
Bagaimana kita membedakan daging ayam yang disembelih dan tidak (menjadi bangkai)?
Memang kita harus berhati-hati dalam memilih makanan. Tapi bagaimana mau berhati-hati sedang kita sendiri tidak bisa membedakan apakah ayam yang kita beli di pasar itu disembelih atau tidak. Mungkin kita bisa bertanya kepada penjualnya, tetapi pastilah penjualnya akan menjawab bahwa ayam tersebut disembelih atau menjawab tidak tahu, karena ia hanyalah penjual yang menerima ayam dari distributor.
Jika mau aman dan mantap, belilah ayam yang masih hidup lalu kita sembelih dengan cara yang sesuai syariat. Ah, tapi cukup merepotkan juga. Enakkan kita beli ayam di pasar, bulunya sudah dicabuti bersih, sudah dipotong-potong dan tinggal memasaknya. Tapi jika ayam yang kita beli ternyata adalah bangkai, bagaiamana? Ih, enggaklah ya.
Padahal memang, kita harus tahu bahwa sebelum ayam sampai di pasar ayam diambil oleh distributor dari kandang peternak. Sangat mungkin banyak ayam yang mati. Jika kebetulan distributor adalah orang patuh terhadap syariat islam, tentu bangkai-bangkai ayam itu akan dibuang atau dibuat makanan lele. Tetapi siapa bisa memastikan? Lebih-lebih jika ayam yang mati tanpa disembelih itu banyak, berkarung-karung, distributor pastilah akan berpikir panjang untuk membuangnya.
Maka, tidak jarang, para pedagang ayam menyatukan antara daging ayam bangkai dan daging ayam yang disembelih. Nah, sampai di sini siapa bisa membedakan?
Tenang, berikut adalah beberapa perbedaan antara ayam yang mati karena disembelih dan ayam bangkai.
Keterangan
|
Ayam Normal
|
Ayam Bangkai
|
warna | Normal, merah-muda-putih merata pada semua bagian | Merah Tua, cenderung hitam, tidak merata, terpusat pada bagian tertentu (terutama pada sayap) |
Tekstur | Normal, kenyal | Lembek, kulit gampang terkelupas. |
Aroma | Normal | SAat dipotong keluar gumpalan darah. |
Sendi/Tulang | Saat dipotong bersih |
Sekarang tidak bingung lagi kan. Sudah tahu cara membedakan ayam yang mati disembelih dan ayam bangkai. Maka, hati-hatilah ketika berbelanja. Cermati baik-baik ciri-ciri di atas. Ohya, sampaikan apa yang sudah kamu tahu ini kepada ibumu, teman, dan tetangga. Jangan pelit kalau soal membagikan ilmu. Oke!
Anda mungkin juga bertanya-tanya: Misalkan kita membeli bakso, tetapi ternyata bakso yang kita makan adalah bakso babi, sementara kita sendiri tidak tahu. Bagaimana hukumnya? Cari tahu jawabannya di sini.
Dan jika anda yang penasaran ingin tahu kenapa babi diharamkan? Jawabannya ada di sini!