sumber: http://kisahrosululloh2.files.wordpress.com |
Ya Rasul salam ‘alaika
Ya Habib salam ‘alaika
Shalawatullah ‘alaika
Sebuah cerita yang sudah jama’ diketahui: Ketika Tuhan berencana menciptakan khalifah di bumi. Khalifah yang bukan dari golongan jin, iblis atau malaikat. Tapi dari golongan manusia. Maka seketika malaikat “protes”. Malaikat seakan-akan tidak setuju, meski tidak sampai membantah. Hanya bertanya: Untuk apa menciptakan manusia yang hanya akan membuat kerusakan dan saling menumpahkan darah? Tapi Tuhan adalah Tuhan, yang menggenggam segala rahasia. "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (lihat, al-Qur’an Surat al-Baqarah: 30)
Ya, manusia hanya dapat menebak-nebak. Sebagaimana praduga beberapa kalangan sufi yang menyatakan bahwa Nur Muhammad Saw sudah diciptakan sebelum alam raya diciptakan. Jika Nur Muhammad tidak ada, maka dunia seisinya tidak akan pernah diciptakan, demikian pendapat mereka. Tebakan itu banyak mendapat pertentangan. Beberapa ulama, di antaranya Syaikh Ibnu Bâz menyatakan bahwa pendapat sebagaimana di atas adalah bathil, khurafat’, dan tidak punya dalil yang kuat kecuali hadist-hadist dhaif (palsu).
Begitulah indahnya Islam; perbedaan pendapat menjadi keniscayaan. Selama tidak saling mencela dan mengkafirkan, itu baik-baik saja. Dan untuk menentukan siapa yang PALING benar adalah suatu kemustahilan. Sebab kebenaran bergantung pada persepsinya masing-masing kepala. Allah Ta’ala yang menggenggam kebenaran.
Yang jelas, kelahiran Rasulullah Saw ke muka bumi pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal, disambut gembira oleh keluarganya, termasuk Abu Jahal, sang Paman yang kelak memusuhi beliau. Beliau tumbuh sebagaimana manusia; yang lapar, haus, dan kadang-kadang mengeluarkan humor juga; meski tanda-tana kenabian beliau sudah ada sebelum diwahyukan al-Qur’an pertama kali di gua hira’, meski ora kaya lumrahe menungsa (tidak seperti manusia kebanyakan).
Allahumma Shalli wasallim wabarik a’alaihi wa ‘alih
Tumbuh dan menjadi besar di Mekkah dan Madinah, di tanah Suci yang tandus, Nabi mengabdikan hidupnya untuk Tuhan, dengan jalan perjuangan. Riwayat dan pengaruh Muhammad Saw tersebar ke seluruh penjuru dunia. Muhammad Saw adalah raja, yang kadang-kadang berpuasa ketika tidak ditemui makanan di rumahnya. Sampai-sampai Michael Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History menempatkan Nabi Muhammad Saw sebagai tokoh nomor 1 yang paling berpengaruh sepanjang sejarah.
Ya Rabbi bil Musthafa, baligh maqasidana
Waghfirlana mamadha, Ya Wasi'al Karami