Ulasan Lengkap Seputar Sumber Belajar

Dalam istilah Bahasa Inggris sumber belajar sering disebut dengan learning resources. Secara umum sumber belajar diartikan sebagai segala sesuatu baik itu buku, orang dan alat tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

Sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas dari media pembelajaran. Media pembelajaran sendiri adalah bagian dari sumber belajar. Menurut Mulyasa[1], sumber belajar dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar-mengajar. Sehingga, sumber belajar dapat berupa segala sesuatu yang ada baik manusia, bahan, alat, pesan, teknik, maupun lingkungan yang dapat dijadikan tempat untuk mengungkap suatu pengalaman belajar dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang lebih baik.

Definisi sumber belajar yang lain juga telah ada dalam buku petunjuk pelaksanaan Pendidikan Agama Islam untuk guru agama SMP, dikatakan:

“Sumber/sarana pengajaran adalah: alat-alat dan media pengajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara maksimal, misalnya: buku siswa, perlengkapan sholat, alat peraga, dan lain-lain.”[2]

Sumber belajar dapat didapatkan oleh peserta didik di dalam maupun di luar sekolah. Dengan sumber belajar itulah maka peserta didik dapat semakin termudahkan dalam proses belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Berdasarkan asal-usul sumber belajar Mulyasa[3] membaginya menjadi 2 (dua) bagian:

a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)

Yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat untuk tujuan instruksional. Sumber belajar jenis ini sering disebut sebagai bahan instruksional (instructional materials). Contohnya adalah bahan pengajaran terprogram, modul, transparansi untuk sajian tertentu, slide untuk sajian tertentu, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu, komputer instruksional, dan sebagainya

b. Sumber belajar yang sudah tersedia (learning resources by utilization)

Yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya setingkat dengan sumber belajar jenis by design. Contohnya adalah taman safari, kebun raya, taman nasional, museum bahari, kebun binatang, dan sebagainya.

Terkadang peserta didik tidak tahu bahwa disekelilingnya terdapat sesuatu yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Di sinilah seorang guru penting untuk mengenalkan kepada mereka bagaimana memanfaatkan sumber belajar yang ada.

Jenis-Jenis Sumber Belajar

Belajar tidak sebatas membaca buku atau mendengarkan sang guru ceramah di depan kelas. Belajar bisa dilakukan dengan banyak cara, dan tidak terbatas pada ruang sekolah. Tuhan menciptakan segala sesuatu, termasuk kejadian-kejadian yang kita alami salah satunya adalah agar manusia dapat terus belajar. Karena itulah, dapat dikatakan bahwa sebenarnya sumber belajar sangatlah luas dan tidak terbatas jumlahnya.

Meski begitu, sumber belajar dapat di kelompokkan dan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya masing-masing. Fatah Syukur mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 5 (lima) jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pesan (massage)

Yaitu, sumber belajar yang berupa informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta pengertian atau data. Contoh; bahan-bahan pelajaran, cerita rakyat, dongeng, nasihat, dan lain sebagainya

b. Manusia (people)

Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkannya. Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengamanan dan pengelolaan sumber belajar. Contoh sumber belajar berupa orang adalah guru, aktor, siswa, pembicara, pemain, dan lain sebaginya. Tidak termasuk tim teknisi dan tim kurikulum.

c. Bahan (materials)

Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan. Contoh; transparansi, film, slide, tape, buku, gambar, dan sebagainya.

d. Peralatan (devices)

Sesuatu, bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software. Contohnya adalah OHP, TV, kamera, papan tulis, komputer, dan sebagainya.

e. Metode/teknik (technique)

Prosedur atau cara yang disiplin dalam memanfaatkan bahan, peralatan, atau situasi untuk menyampaikan pesan. Contohnya ceramah, diskusi, simulasi, belajar mandiri dan sebagainya.

f. Lingkungan

Situasi sekitar di mana pesan disampaikan. Contoh; ruang kelas, studio, aula, dan sebaginya.

Masih menurut Fatah Syukur, bahwa selain klasifikasi sumber belajar di atas ada juga klasifikasi lain yang biasa dilakukan terhadap sumber belajar, yaitu sebagi berikut:

a. Sumber belajar cetak: buku majalah, koran, brosur, poster, denah, kamus, ensiklopedi, dan sebaginya
b. Sumber belajar non cetak: film, slides, video, model, audocassette, transparansi, realita, objek, dan sebagainya
c. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas: perpusatakaan, ruangan belajar, carrel, studio, lapangan olah raga, dan sebaginya
d. Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan sebagainya
e. Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat: taman, terminal, pasar, toko, pabrik, museum, dan sebagainya.

Tidak dipungkiri, sumber belajar memiliki peran yang besar dalam menentukan kesuksesan proses pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa manfaat sumber belajar:

a. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan kongkrit. Misalnya denah, sketsa, foto, film, majalah dan sebagainya.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya buku teks, foto, film, nara sumber, majalah dan sebagainya.
d. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Sumber belajar juga dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Misalnya : Informasi yang di dapat anak melalui buku bacaan majalah yang terbit tiap minggu untuk anak dan nara sumber. Selain memberikan informasi terbaru, juga akan meningkatkan minat baca anak dan terlatih untuk senantiasa haus akan informasi.
e. Meningkatkan motivasi belajar anak. Kreativitas guru untuk memilih dan memanfaatkan berbagai sumber belajar akan mendorong anak menyenangi kegiatan belajarnya karena anak diberikan pilihan sumber pengetahuan, sumber informasi dan sumber belajar yang beragam.
f. Mengembangkan kemampuan berfikir anak secara lebih kritis dan positif. Dengan diberikannya berbagai alternatif sumber belajar kepada anak, kemampuan berfikir kritis anak akan semakin meningkat. Hal tersebut di tunjukan oleh anak dengan banyak mengemukakan pertanyaan terhadap berbagai fakta, peristiwa, kajadian yang ditemukannya di tempat yang disediakan sebagai sumber belajar.

-----------------
catatan:

[1] Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), hal. 48
[2] Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Depag RI, bagian Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam pada SMTP, 1987/1988), hal. 14.
[3] Mulyasa, Manajemen., hal. 50-51

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »