Oleh: Jusuf AN*)
Judul Buku: Bergerak Bersama Rakyat: Sejarah Gerakan Mahasiswa dan Perubahan Sosial di Indonesia
Penulis: Suharsih dan Ign Mahendra K
Penerbit: Resist Book
Cetakan: Pertama, Februari 2007
Tebal: x+ 268 halaman, 17 X24,5 cm
Tidak bisa dipungkiri gerakan mahasiswa telah mengawal banyak perubahan sosial yang terjadi sepanjang sejarah Indoneia. Bahkan, gerakan mahasiswa tahun 1966 dan 1998 mampu menumbangkan rejim, menandakan betapa gerakan mahasiswa memiliki kekuatan yang luar biasa. Namun demikian, peran penting mahasiswa tidak selalu diiringi dengan tuntutan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Berbagai organisasi gerakan mahasiswa kini berkecambah di setiap kampus, aksi massa 
Buku Bergerak Bersama Rakyat: Sejarah Gerakan Mahasiswa dan Perubahan Sosial di
Tengoklah gerakan mahasiswa pada tahun 1965, di mana mahasiswa bergandengan tangan dengan militer dan akhirnya berhasil menumbangan rezim Soekarno. Pasca bergulingnya Sokarno ,  Indonesia Indonesia 
Pada era 1970-an gerakan mahasiswa di Indonesia 
Penulis memberikan beberapa titik kelemahan dari konsepsi gerakan moral tersebut. Pertama, tidak mengembangan konsepsi ideologis, apalagi ideologi kerakyatan. Bagi gerakan moral, tatanan kapitalisme yang ada sudah dianggap baik, hanya perlu dikoreksi. Kedua, gerakan mahasiswa tidak mau bergabung dengan rakyat dan tidak berusaha keluar ke kota-kota lain, sehingga hanya berlangsung di kota-kota besar alias bersikap sektarianisme gerakan. Ketiga, strategi, taktik, program, isu, atau pun tuntutan yang diambil sangat moderat, bahkan dapat digeneralisir bahwa bagi gerakan moral, mengirim ‘surat 
Gerakan Reformasi 1998 juga mengambil konsep gerakan moral dilihat dari tuntutan yang diajukan. Dengan mendukung Habibie mahasiswa tak sadar jika telah terhasut dan dibodohi. Tuntutan mahasiswa waktu itu antara lain mengadili Soeharto dan menghapus KKN, yang artinya rejim Habibie—termasuk Golkar dan tentara dipaksa mengadili dirinya sendiri. Alhasil, secara pokok tidak ada yang berubah dari pemerintahan pasca Soeharto. 
Hingga saat ini masih terdapat sisa-sisa dalam beberapa gerakan mahasiswa yang mengangap dirinya sebagai gerakan moral. Secara tegas, dengan membeberkan fakta sejarah, Suharsih menyatakan, bahwa gerakan moral tidak akan menghasilkan apapun. Baginya, yang dharus dilakukan oleh gerakan mahasiswa saat ini adalah sebuah gerakan politik radikal dengan ideologi kerakyatan. Idelogi kerakyatan sendiri memiliki makna, arah, dan tujuan perjuangan gerakan mahasiswa demi kepentingan rakyat tertindas. Ideologi ini akan menjadi kekuatan yang dahsyat bila mengikutsertakan rakyat turun langsung dalam gerakan.
Memang tidak gampang menanamkan kesadaran pada rakyat untuk turut serta dalam gerakan. Meski begitu, penulis yakin, kesadaran ideologis akan muncul jika suntikan kesadaran terus menerus dilakukan, sehingga memungkinkan terciptanya kesatuan kesadaran rakyat untuk menyerang penyebab pokok persoalan rakyat negeri ini, yakni: imperisalisme dan rejim bonekanya, militerisme dan sisa feodalisme. 
Merebut negara adalah kepentingan pokok bagi gerakan mahasiswa sebagai sebuah gerakan politik berideologi kerayakatan. Pengalaman sejarah di Vietnam Venezuela 
Buku ini memberikan banyak catatan kritis atas sejarah panjang gerakan mahasiswa di Indonesia 
