Sangat menarik ketika para siswa berani mengungkapkan pertanyaan dan kegelisahannya. Kadang-kadang saya, sebagai seorang guru, kebingungan sendiri dan tidak tahu harus menjawab apa. Tetapi kadang-kadang pula, muncul pertanyaan-pertanyaan yang diulang-ulang. Kemarin sudah ditanyakan, hari ini kembali ditanyakan lagi, meski dengan bahasa yang berbeda.
Nah, berikut ini saya cuplikkan beberapa pertanyaan dan jawaban yang mengemuka dalam diskusi seputar makanan dan minuman yang halal dan yang haram.
1. Apakah makanan yang dari bahan nabati itu diharamkan?
Makanan nabati atau yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan ada yang halal dan ada yang haram. Perlu diingat bahwa pada asalnya semua makanan adalah halal, sampai ada dalil (al-Qur’an maupun hadist) yang melarang atau mengharamkannya. Manakan dari jenis nabati, jika itu membahayakan, maka hukumnya haram untuk dimakan. Membahayakan bagi apa? Bagi akidah, bagi akhlak, bagi kesehatan (tubuh dan jiwa). Misal, daun salak. Makanan tersebut, selain tidak enak dimakan, tentu tidak baik bagi tubuh karena daun itu bersisik. Kecubung, misalnya, jika dimakan bisa melupakan seseorang dari akidahnya, memabukkan. jelas makanan tersebut haram hukumnya. Begitu.
2. Apakah makanan yang mengandung lemak itu halal atau haram? Kenapa orang-orang kok banyak yang menghindari lemak.
Ini pertanyaan yang menarik. Suatu makanan dikatakan halal atau haram bukan disebabkan karena banyaknya orang menghindari makanan tersebut. Makanan dikatakan halal atau haram apabila ada nas yang mengaturnya. Nah, soal lemak, memang banyak orang menghindarinya karena kelebihan lemak itu tidak baik bagi kesehatan. TEtapi bukan berarti makanan yang mengandung lemak itu diharamkan. Namun demikian, Allah menyuruh kita untuk memakan makanan yang halal dan baik. Memilih makanan yang memiliki kandungan lemak rendah itu sangat dianjurkan karena baik bagi kesehatan.
3. Jika kolesterol itu baik, berapa persen takaran yang baik untuk tubuh kita?
Barangkali yang dimaksud dengan pertanyaan ini adalah, berapa ukuran kolesterol yang baik bagi tubuh? Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Yang jelas kelebihan kolesterol dapat mengakibatkan banyak penyakit, seperti stroke, dan lain sebagainya.
4. Apakah mengonsumsi mie berlebihan akan membayakan kesehatan, jelaskan!
Biasanya di dalam mie, dalam hal ini mie instan terdapat beberapa zat berbahaya dan zat-zat yang kurang menyehatkan. Ingat, mie instan kemasan pastinya mengandung bahan pengawet. Bahan pengawet dalam ukuran tertentu memang tidak membuat mie menjadi haram. Tetapi apabila terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet tentu tidak baik bagi kesehatan. Selain bahan pengawet, dalam mie instan juga ada zat pewarna, dan sebagainya. Mengonsumsi mie boleh saja, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan tentu saja tidak baik. Saran saya, ketika memasak mie insan, air hasil rebusannya dibuang terlebih dahulu, kemudian digantikan dengan air baru, itu akan mengurangi bahan-bahan yang kurang menyehatkan di dalam mie.
5. Apakah makanan yang halal itu selalu menyehatkan?
Tidak selalu. Ada pula makanan yang halal tetapi kurang baik bagi kesehatan. Seperti makanan-makanan yang tidak bergizi, makanan yang mengandung zat pewarna,bahan pengawet, dan bahan kimia lain yang berpengaruh bagi kesehatan—meskipun untuk jangka waktu yang panjang.
Di dalam al-Qur’an sudah ditegaskan, ya ayyuhannasu kulu mimma fil ardhi halalan thayyiba. artinya, Wahai sekalian manusia, makananlah apa yang ada di bumi beruma makanan yang halal dan baik. Halal dan baik itulah yang berarti halal dan menyehatkan. Jadi memang ada makananan yang halal tapi tidak menyehatkan.
6. Apakah ada pahala jika orang menghindari makanan haram?
Tentu saja dapat pahala. Menghindari makanan haram berarti mematuhi perintah Allah dan menghindari larangannya. Inilah wujud dari ketaqwaan seseorang. Siapa yang menjalankan perintah Allah tentunya akan mendapatkan pahala dari Allah swt.
Demikian beberapa pertanyaan seputar makanan dan minuman yang halal dan yang haram. Suatu kali akan kita lanjutkan lagi diskusi kita.
____________
Masih ada diskusi menarik seputar makanan dan minuman yang halal dan haram:
Tentang kenapa babi haram, Bagaimana kita membedakan daging ayam yang disembelih dan tidak yang tidak sembelih. Juga bagaimana misalkan kita membeli bakso, tetapi ternyata bakso yang kita makan adalah bakso babi, sementara kita sendiri tidak tahu. Bagaimana hukumnya?
Nah, berikut ini saya cuplikkan beberapa pertanyaan dan jawaban yang mengemuka dalam diskusi seputar makanan dan minuman yang halal dan yang haram.
1. Apakah makanan yang dari bahan nabati itu diharamkan?
Makanan nabati atau yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan ada yang halal dan ada yang haram. Perlu diingat bahwa pada asalnya semua makanan adalah halal, sampai ada dalil (al-Qur’an maupun hadist) yang melarang atau mengharamkannya. Manakan dari jenis nabati, jika itu membahayakan, maka hukumnya haram untuk dimakan. Membahayakan bagi apa? Bagi akidah, bagi akhlak, bagi kesehatan (tubuh dan jiwa). Misal, daun salak. Makanan tersebut, selain tidak enak dimakan, tentu tidak baik bagi tubuh karena daun itu bersisik. Kecubung, misalnya, jika dimakan bisa melupakan seseorang dari akidahnya, memabukkan. jelas makanan tersebut haram hukumnya. Begitu.
2. Apakah makanan yang mengandung lemak itu halal atau haram? Kenapa orang-orang kok banyak yang menghindari lemak.
Ini pertanyaan yang menarik. Suatu makanan dikatakan halal atau haram bukan disebabkan karena banyaknya orang menghindari makanan tersebut. Makanan dikatakan halal atau haram apabila ada nas yang mengaturnya. Nah, soal lemak, memang banyak orang menghindarinya karena kelebihan lemak itu tidak baik bagi kesehatan. TEtapi bukan berarti makanan yang mengandung lemak itu diharamkan. Namun demikian, Allah menyuruh kita untuk memakan makanan yang halal dan baik. Memilih makanan yang memiliki kandungan lemak rendah itu sangat dianjurkan karena baik bagi kesehatan.
3. Jika kolesterol itu baik, berapa persen takaran yang baik untuk tubuh kita?
Barangkali yang dimaksud dengan pertanyaan ini adalah, berapa ukuran kolesterol yang baik bagi tubuh? Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Yang jelas kelebihan kolesterol dapat mengakibatkan banyak penyakit, seperti stroke, dan lain sebagainya.
4. Apakah mengonsumsi mie berlebihan akan membayakan kesehatan, jelaskan!
Biasanya di dalam mie, dalam hal ini mie instan terdapat beberapa zat berbahaya dan zat-zat yang kurang menyehatkan. Ingat, mie instan kemasan pastinya mengandung bahan pengawet. Bahan pengawet dalam ukuran tertentu memang tidak membuat mie menjadi haram. Tetapi apabila terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet tentu tidak baik bagi kesehatan. Selain bahan pengawet, dalam mie instan juga ada zat pewarna, dan sebagainya. Mengonsumsi mie boleh saja, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan tentu saja tidak baik. Saran saya, ketika memasak mie insan, air hasil rebusannya dibuang terlebih dahulu, kemudian digantikan dengan air baru, itu akan mengurangi bahan-bahan yang kurang menyehatkan di dalam mie.
5. Apakah makanan yang halal itu selalu menyehatkan?
Tidak selalu. Ada pula makanan yang halal tetapi kurang baik bagi kesehatan. Seperti makanan-makanan yang tidak bergizi, makanan yang mengandung zat pewarna,bahan pengawet, dan bahan kimia lain yang berpengaruh bagi kesehatan—meskipun untuk jangka waktu yang panjang.
Di dalam al-Qur’an sudah ditegaskan, ya ayyuhannasu kulu mimma fil ardhi halalan thayyiba. artinya, Wahai sekalian manusia, makananlah apa yang ada di bumi beruma makanan yang halal dan baik. Halal dan baik itulah yang berarti halal dan menyehatkan. Jadi memang ada makananan yang halal tapi tidak menyehatkan.
6. Apakah ada pahala jika orang menghindari makanan haram?
Tentu saja dapat pahala. Menghindari makanan haram berarti mematuhi perintah Allah dan menghindari larangannya. Inilah wujud dari ketaqwaan seseorang. Siapa yang menjalankan perintah Allah tentunya akan mendapatkan pahala dari Allah swt.
Demikian beberapa pertanyaan seputar makanan dan minuman yang halal dan yang haram. Suatu kali akan kita lanjutkan lagi diskusi kita.
____________
Masih ada diskusi menarik seputar makanan dan minuman yang halal dan haram:
Tentang kenapa babi haram, Bagaimana kita membedakan daging ayam yang disembelih dan tidak yang tidak sembelih. Juga bagaimana misalkan kita membeli bakso, tetapi ternyata bakso yang kita makan adalah bakso babi, sementara kita sendiri tidak tahu. Bagaimana hukumnya?
1 comments:
commentsTerima kasih atas artikel terkait tentang halal ini. Semoga makin menyebar kesadaran halal di masyarakat.
ReplyRasulullah saw bersabda, "Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya." (HR At Tirmidzi).
Silahkan kunjungi www.PusatHalal.com untuk mendapatkan artikel dan video tentang halal-haram. Jazakumullah - www.PusatHalal.com